IMG-LOGO

Bitcoin Diguyur Banyak Sentimen Positif, Pasar Kripto Malah Merah

info.update - 2024-08-20 13:57:42

Pasar kripto mengalami pelemahan pada hari ini, Senin (19/8/2024). Namun demikian, pemulihan harga Bitcoin diperkirakan sudah semakin di depan mata.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Senin (19/8/2024) pukul 07:24 WIB, pasar kripto bergerak melemah. Bitcoin turun 1,82% ke US$58.425,62 dan secara mingguan berada di zona merah 0,55%.


Ethereum menguat tipis 0,02% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan naik 2,31%.


XRP mengalami depresiasi 0,39% secara harian Sementara dalam sepekan mengalami apresiasi 1,54%.


Begitu pula Dogecoin yang tergelincir 2,57% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir terpuruk 1,24%.


CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,07% ke angka 2.192,72 Open interest terdepresiasi 0,83% di angka US$52,13 miliar.


Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 45 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.


Dikutip dari Cointurk News, sejak Mei 2024, Bitcoin belum mampu kembali bergerak di atas level US$70.000, bahkan pada awal Agustus 2024 sempat bergerak di bawal level US$50.000.


Pertama, mari kita lihat persentase investor yang meraih keuntungan pada grafik di bawah ini. Metrik ini efektif dalam menentukan puncak dan lembah harga. Terlihat bahwa rasio kerugian telah turun di bawah level selama penurunan pada bulan Juli. Ini adalah level terendah sejak awal 2024. Dengan demikian, menurut data historis, potensi untuk pemulihan dari titik terendah semakin meningkat.


Rasio nilai pasar terhadap nilai terealisasi (market value to realized value ratio/MVRV) juga mengulangi level rendahnya pada bulan Juli. Level yang sedikit lebih rendah hanya terlihat pada awal 2024. Indikator kedua ini juga menunjukkan bahwa harga BTC perlu pulih.


Terakhir, cadangan penambang kembali ke 1,91 juta setelah mencapai puncak lokal pada 30 Juli, namun telah mulai pulih dari titik terendah lokal dalam beberapa hari terakhir. Ini menunjukkan bahwa para penambang juga mulai kembali ke fase akumulasi.


sumber:cnbcindonesia.com